Senin, 14 Oktober 2013

Manajemen Laktasi



MANAJEMEN LAKTASI
Manajemen laktasi adalah suatu tata laksana menyeluruh yang menyangkut laktasi dan penggunaan ASI, yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan bayinya. Manajemen laktasi ini harus dipahami oleh tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan tugas sebagai promotor penggunaan ASI. Manajemen ini meliputi suatu persiapan dan pendidikan penyuluhan ibu, pelaksanaan menyusui dan rawat gabung dan usaha lanjutan perlindungan ibu yang menyusui. Secara singkat manajemen laktasi dijabarkan berdasarkan faktor-faktor dalam periode kehamilan sebagai berikut:
A.    Periode prenatal
1)      Pendidikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat menyusui dan pelaksanaan rawat gabung;
2)      Adanya dukungan keluarga;
3)      Adanya dukungan dan kemampuan petugas kesehatan;
4)      Pemeriksaan payudara;
5)      Persiapan payudara dan puting susu:
a.       Penggunaan air untuk membersihkan puting susu, jangan memakai sabun
b.      Pemeliharaan dan mempersiapkan puting susu
c.       Pemakaian kutang yang memadai
6)      Gizi yang bermutu:
a.       Ekstra 300 kalori perhari terutama protein
b.      Pemberian preparat besi dan asam folik
c.       Tidak melakukan diit untuk mengurangi berat badan, penambahan berat badan yang memadai adalah 11 – 13 kg
7)      Cara hidup sehat

B.     Periode nifas dini
1)      Ibu dan bayi harus siap menyusui;
2)      Segera menyusu setelah bayi lahir
3)      Teknik menyusui yang benar
4)      Menyusui harus sering, berdasarkan kebutuhan, sebaiknya tak usah dijadwal
5)      Tidak memberikan susu formula
6)      Tidak memakai puting buatan atau pelindung
7)      Pergunakan kedua payudara, mulai menyusui dengan puitng yang berganti-ganti
8)      Perawatan payudara:
a.       Membersihkan puting susu sebelum dan sesudah menyusui dengan air
b.      Setelah menyusui payudara dikeringkan
c.       Memakai kutang yang memadai
9)      Memelihara psikis dan fisik
10)  Makanan yang bermutu:
a.       Ekstra 500 kalori per hari
b.      Kalsium 1.200 mg per hari (susu atau lainnya)
c.       Minum banyak
d.      Vitamin
e.       Tak ada pembatasan makanan
f.       Penurunan berat badan jangan lebih dari 500 gram per minggu
11)  Istirahat cukup.

C.     Periode nifas lanjut – sistem penunjang
1)      Sangat ideal bila dalam 7 hari setelah pulang dari rumah sakit, si ibu dihubungi atau dikunjungi untuk melihat perkembangan atau situasi rumahnya, persoalan biasanya timbul pada minggu pertama
2)      Adanya sarana pelayanan atau konsultasi bila secara mendadak si ibu mendapat persoalan dengan laktasi dan menyusui
3)      Adanya keluarga atau teman yang membantu di rumah.
Menyusui adalah cara terbaik
Air susu Ibu ( ASI ) memiliki semua nutrisi yang dibutuhkan bayi. ASI juga memberikn keuntungan lain seperti  :
1.      ASI melindungi bayi terhadap banyak penyakit seperti, diare, pneumonia, diabetes dan kanker
2.      Dengan menghisap ASI, bayi menjadi dekat dengan ibu, membantuya merasa aman dan dilindungi
3.      ASI selalu segar, bersih dan siapuntuk diserap tubuh
4.      ASI membantu rahi bu berkontraksi setelah melahirkan sehingga melambatkan pendarahannya
5.      ASI mencegah ibu untuk menjadi hamil lagi dengan cepat
6.      ASI melndungi ibu dari pengeroposan tulang ( osteoporosis ) dn beberapa jenis kanker dikemudian hari
7.      ASI tidak memerlukan biaya tambahan, dia sepenuhnya gratis
Cara Menyusui yang benar
Bantulah ibu untuk mulai menyusui kira-kira satu jam setelah bayinya lahir. Cairan susu pertama yang berwarna kuning, disebut kolostrum. Kolostrum adalah yang paling dibutuhkan pertama kali oleh bayi yang baru lahir. Kolostrum mengandung nutrisi yang kaya dan menyediakan perlindungan ekstra terhadap infeksi. Kolostrum juga membersihkan saluran saluran pencernaan bayi.
Jika bayi mengalami kesulitan untuk menyusu pertama kali,ibu bisa meletakkan beberapa tetes air susu ke bibir bayi dan memasuk-masukkan putingnya ke mulut bayi untuk merangsang bayi menghisap.
Ibu mestinya juga harus bisa merasakan jika byinya lapar, siang atau malam. Banyak bayi baru akan menghisap 1 atau 2 jam sekali. Semakin banyak bayi menghisap, semakin banyak air susu ibu akan keluar.
Bayi mestinya hanya minum ASI ( tidak minum cairan lain atau menyantap makanan apapun ) untuk 6 bulan pertama. Periode ini disebut peberian ASI Ekslusif. Dan meskipun bayi sudah boleh menyantap makanan atau minum cara lain, mereka masih harus menyusu sapai kira-kira 2 tahun atau lebih.
Cara memegang bayi
Seorang ibu mungkin akan mengalami kesulitan ketika belajar menyusui bayinya pertama kali. Sebagai seorang bidan, Anda bisa membantunya menunjukan padanya posisi yang benar untik menyusui. Posisi yang baik membantu bayi makan lebih baik dan mencegah putting susu menjadi kempis atau kencang.
Ibu harus menyokong kepala bayi dengan tangan atau lengannya. Seluruh tubuh bayi seharunya menghadap kearah ibu sehingga lehernya tidak terpelentir. Posisi ini akan memudahkan bayi untuk menelan, dan ketika bayi membuka mulutnya lebar-lebar, ibu mestinya mendekatkan kepala bayi kedadanya. Mulut bayi mestinya penuh dengan buah dada ibu, dimana putting ibu masuk jauhke dalam mulutnya.
Posisi Menyusui yang benar
Dada bayi bertemu dada ibu, dagu bayi bertemu dada ibu
1.      Punggung ibu lurus
2.      Kepala bayi disanggah atau segaris dengan seluruh tubuhnya
3.      Putting dan semua areola masuk ke mulut bayi
4.      Tubuh bayi lurus dan mengarah ke tubuh ibu
5.      Gunakan bantalatau benda empuk dibawah tubuh bayi
Yang mesti dikonsumsi oleh ibu saat menyusui
Untuk bisa sebuh setelah melahirkan, dan untuk membuat payudara ibu mengeluarkan air susu, ibu menyusui harus makan sebanyak yang disukainya, sama seperti ketika dia masih hamil. Dan dia harus makan banyak ragam makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan yang kaya protein dan lemak, seperti, kacang, buncis, keju, telur, dan daging.
Dia juga harus banyak minum cairan. Air, the herbal, jus buah dan susu bisa membantuya tetap sehat dan memproduksi ASI.
Apabila ibu bekerja diluar rumah
Apabila ibu menyusui bekerja jauh dari rumah, akan sulit baginya untuk menyusui bayinya secara ekslusif selama 6 bulan pertama hidupnya. Kalau bisa, ibu boleh membawa bayinya ke tempat kerja, atau seseorang bisa membawa bayinya itu ke tempat kerja sang ibu jika sudah waktunya menyusui.
Bisa juga :
1.      Selama cuti hanya menyusui
2.      Selama bekerja ubah pola minum bayi
3.      Sebelu bekerja susui bayi terlebih dahulu
4.      Selama berada di tempat kerja perah ASI setiap 3-4 jam
5.      Simpan dilemari es dan dibawa pulang
Setelah dihangatkan diberikan dengan cangkir


Cara memeras air susu dengan tangan
1.      Cucilah botol penyimpanan air susu dengan sabun dan air bersih, lalu keringkan dibawah sinar matahari atau diangin-anginkan.
Kalau bisa, tuangkan air panas  ke dalamnya lalu buanglah air panas itu sebelum menggunakannya. Ini akan membunuh kuman-kuman didalam botol dan menjaga air susunya tetap aman
2.      Cuci tangan sampai bersih
3.      Letakkan jari-jari anda dan ibu jari diujung areola lalu tekan kearah dada
4.      Tekan lembut dengan seluruh jari bersama-sama dalam gerak melingkar dan tariklah menuju putting susu
5.      Gerakan jari-jari anda ke seluruh areola agar air susu bisa keluar dari seluruh wilayah payudara. Lakukan secaraterus menerus sampai air susu di setiappayudara kosong.
Awalnya, tidak banyak air susu yang akan keluar, namun semakin sering payudara di peras, air susunya akan semakin banyak keluar
Pengeluaran ASI dengan menggunakan pompa
1.      Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara
2.      Ujung leher  tabung diletakkan pada payudara dengan putting susu tepat berada di tengah, dan tabung benar-benar melekat pada kulit
3.      Bolakaret dilepas, sehingga putting susu dan kalang payudara tertarik ke dalam
4.      Tekan dan lepas beberapakali, sehingga ASI akan keluar dan terkumpul pada lekukan penampung pada sisi tabung
5.      Setelah selesai dipakai atau akan dipakai, maka alat harus dicuci bersih dengan menggunakan air mendidih. Bola karet sukar dibersihkan, oleh karenanya bila memunkinkan lebih baik pengeluaran ASI dengan menggunakan tangan.
Cara penyimpanan ASI
ASI mestinya disimpan didalam eadah tertutup yang bersih dan sudah dicuci dengan air panas. Lau simpan ASI di tempat yang sejuk, jauh dari sinar matahari.
ASI bisa bertahan dalam suhu kamar sekitar 6-8 jam sebelum membusuk, selama ruangan tidak menjadi panas. Dia juga bisa di simpan lebih lama jika suhu ruangan lebih dingin. ASI yang disipan di lemari es akan bertahan  2-3 hari. Namun jika di simpan di freezer yg sangat dingin, ASI bisa bertahan selama  2 minggu. Dan jika sudah diberikan kepada bayi, sisanya jangan didinginkan lagi. Untuk menghangatkan ASI yang sudah disimpan dalam kulkas, taruhlah botol ASI didalam bejana dengan air hangat. Jangan masukkan botol susu ke dalam microwave.
Kesulitan yang umum terjadi saat menyusui
1.      Ketakutan ibu tidak memiliki cakup ASI
Beberapa ibu menyusui takut mereka tidak memiliki cukup ASI buat bayinya. Semakin banyak bayi minum ASI, semakin banyak payudara ibu memprodukksinya.
2.      Putting susu ibu datar atau kempes
Beberapa wanita memiliki puting susu yang datar atau kempes ( masuk ke dalam ). Meskipun begit, bayi biasanya tetap bisa menyusu tanpa persoalan. Namun ibu dan bayi bisa mengubah kondisi sejak hari-hari pertama mereka.
3.      Payudara yang sulit dihisap karena membengkak dan keras
Disebabkan karena pengeluaran ASI tidak lancar karena bayi tidak sering menyusui atau terlalu cepat disapih. Dapat pula disebabkan adanya gangguan let-down refleks. Pengobatannya yaitu menyusui lebih sering, kompres hangat, ASI dikeluarkan dengan pompa.
4.      Mastitis
Infeksi didalam payudara bisa terjadi jika ibu memiliki puting susu yang terbelah atau buah dada yang membengkak keras, jika dia menggunakan bra yang terlalu keras atau pakaian yang terlalu sempit, atau jika dia mengalami kelelahan atau dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Situasi - situasi yang mempengaruhi aktivitas menyusui
1.      Bayi kembar
Bayi kembar juga harus disusui seperti bayi pada umumnya. Ibu bisa menyusui bayi kembarnya pada waktu bersamaan, atau pergantian satu per satu. Ibu dengan bayi kembar memerlukan lebih banyak makanan, istirahat, cairan minum dan perhatian ekstra dari keluarganya.
2.      Bayi terlalu kecil atau premature
Kebanyakan bayi yang kecil dan prematur memerlukan ASI. Namun, jika bayi terlalu lemah untuk menghisap payudara ibu, maka ibu bisa memeras ASI dan memberikan kepada bayinya menggunakan sendok dan cangkir sampai bayinya cukup kuat untuk menyusui.
3.      Ibu sakit
Ibu tetap harus menyusui meskipun sakit. Hal ini aman-aman saja. Untuk mencegah ibu menjadi lebih sakit, hal-hal ini bisa dilakukan dengan cara meminum cairan sebanyak mungkin, serta berbaring saat menyusui.


DAFTAR PUSTAKA
Curtis, G.B. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan Anda dari Minggu ke Minggu. Yogyakarta:                  Golden Books.
Klein, S. 2008. Panduan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta: Palmall.
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta.
Winkjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan, Jakarta: YPP-SP.

1 komentar:

  1. post yg bagus ,.,
    kunjungi blog ku jg ea,,,
    http://salmanfaris27.blogspot.com

    BalasHapus